FAJAR, MAKASSAR — Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Sulsel menggelar konferensi pers daring pada Jumat, 24 Januari, untuk merilis capaian kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) regional Sulsel hingga 31 Desember 2024. Di tengah gejolak ekonomi global, kinerja APBN tetap terjaga positif, menunjukkan kemampuan APBN sebagai penopang stabilitas ekonomi regional.
Kepala Kanwil DJPb Sulsel, Supendi menuturkan, tingkat inflasi Sulsel sepanjang 2024 mencatat kinerja baik dengan inflasi tahunan sebesar 1,27 persen, jauh di bawah target 3 persen ± 1 persen.
“Harga pangan menunjukkan tren penurunan, mendukung daya beli masyarakat,” katanya.
Kemudian ekspor Sulsel, yang didominasi oleh komoditas fero-nikel, mencatat pertumbuhan tahunan 29,6 persen. Jepang dan Cina tetap menjadi pasar utama.
“Meskipun impor meningkat akibat kebijakan stabilisasi harga beras, neraca perdagangan Desember 2024 tetap surplus sebesar USD32,95 juta,” ucapnya.
Kepala Kanwil DJP Sulselbartra, Heri Kuswanto mengatakan penerimaan pajak mencapai Rp13,80 triliun. “Capaian itu melampaui target sebesar 100,29 persen,” ucapnya.
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kanwil DJBC Sulbagsel, Alimuddin Lisaw mengatakan lenerimaan bea dan cukai juga menunjukkan kinerja positif, terutama dari ekspor kakao yang kembali aktif.
“Namun, penerimaan cukai tembakau menurun akibat kenaikan tarif cukai,” ujarnya.
Terkait dengan belanja negara, Supendi mengatakan bahwa belanja negara Sulsel terealisasi Rp57,36 triliun atau 97,73 persen dari pagu.