English English Indonesian Indonesian
oleh

Wacana Penghilangan Zonasi dalam Sistem PPDB Disambut Orang Tua Siswa

FAJAR, MAROS— Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana menghilangkan kata zonasi dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026.

Hal ini pun disambut baik oleh orang tua siswa di Maros.

Salah satu orang tua, Nur Mulyana mengaku menyambut baik wacana itu.

“Kalau saya sih suka dengan itu. Supaya anak-anak juga bisa bebas memilih sekolah yang dia mau,” katanya.

Ya karena siapa tahu memang ada orang tua atau anak yang berkeinginan bersekolah di sekolah yang berada di pusat kota tapi terhalang oleh sistem zonasi, sambungnya.

“Alasan lain juga lebih memudahkan kita sebagai orang tua yang bekerja di pusat kota. Jadi bisa sekalian jalan mengantar dan menjemput anak sekolah,” ungkapnya.

Ibu dua anak ini pun mengaku terpaksa menyekolahkan anaknya di sekolah swasta di Maros.

“Saya pilih swasta karena sebelumnya terkendala pada sistem zonasi,” akunya.

Orang tua lainnya, Nurul Amalia berharap agar sistem zonasi tidak dihapuskan.

Sebab penghapusan sistem zonasi ini tentunya memiliki dampak positif dan negatif.

“Positifnya karena bisa meningkatkan kesempatan bagi siswa dari daerah lain untuk bersekolah di sekolah unggulan dan memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi dari daerah terpencil,” ungkapnya.

Namun, dampak negatifnya kata dia,
penghapusan sitem zonasi ini bisa menambah biaya transportasi dan waktu tempuh ke sekolah bagi aanak yang jarak sekolahnya jauh.

“Juga berpotensi meningkatkan kesenjangan antara sekolah unggulan dan sekolah biasa. Otomatis anak-anak akan pilih ke unggulan dulu daripada sekolah biasa,” katanya.

Menurutnya jika pemerintah sudah mempertimbangkan rencana itu, juga harus dibarengi dengan solusi jika terjadi dampak negatif yang lebih besar.

“Tapi intinya menurut saya tidak usah dihapuskan dan saya tidak sepakat. Karena kalau dipikir-pikir peminatnya sekolah biasa jadi lebih sedikit,” pungkasnya.

Sedangkan orang tua lainnya, Andini Perdana pun mengaku menyambut baik wacana penghapusan sistem zonasi dalam PPDB ini.

“Ya karena anak-anak yang pintar sudah tidak dibatasi mau sekolah dimana. Dulu kan meski cerdas dan berprestasi mereka tetap terkendala memilih sekolah unggulan. Sebab adanya sistem zonasi ini,” ungkapnya.

Hanya saja kekurangannya, kata dia jika anak bersekolah ditempat jauh dan tidak punya keluarga, pastinya agak sulit untuk dikontrol oleh orang tuanya. (rin)

News Feed