“Ini bahan bakunya kami ambil di dua titik, di Jl Laniang dekat bandara, sama di Tol Reformasi. Tumbuhan ini sangat mudah tumbuh, karena bijinya cepat adaptasi dengan tanah. Tanaman ini sebenarnya lebih cenderung ke tanaman liar, kalau pun ada yang tanam, mungkin untuk pelindung saja,” kata dia.
Munawar mengaku, pihaknya tidak kesulitan mencari produk inovasi yang ramah lingkungan, sebab mereka sudah sembilan kali ambil bagian dalam kegiatan ini. Bahkan mereka pernah didapuk sebagai juara dalam hal inovasi produk yang ramah lingkungan.
“Kami sudah kali kesembilan lolos berturut-turut. Setiap event judul kami beda, tetapi ini kami jadikan ekstrakurikuler, sehingga ada sustainability. Capaian kami, di TEY ke-4 saat kami pertama kali ikut langsung juara tiga kategori B. Di TEY ke-5 juara II, TEY ke-6 juara 1, TEY ke-7 juara umum tiga dan TEY ke-12 kami juara 1 video competition,” jelasnya. (wid)