Dia juga mengaku, hal ini penting untuk diterapkan kepada generasi muda, karena mereka yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Sebab, bumi dan manusia yang ada di atasnya harus kembalikan kepada mereka yang akan memimpin bangsa k depannya.
“Ini waktunya kami generai tua ini mengembalikan bumi kepada generaasi muda. Makanya ini terbuka juga untuk sekolah lain di Makassar, siapa saja bisa mengirimkan proposal. Nanti kami juga akan kerja sama dengan Dinas Pendidikan juga Dinas Lingkungan Hidup, untuk mempermudah akses ini,” kata dia.
Pendamping dan Wakasek SDM SMA 21 Makassar, Munawar Ahmad mengatakan, pihaknya sudah melalui proses seleksi secara ketat, sampai dinobatkan masuk finalis 25 besar nasional.
Setelah itu, mereka mendaatkan mentoring sebanyak dua kali dan setiap tanggal 20 dalam tiga bulan terakhir, mereka juga melaporkan perkembangan produknya kepada pihak penyelenggara.
“Produk kami itu buah simpul, simpalak yang menjadi biodiesel. Di sini kami produksi tanpa limbah. Buahnya kami olah menjadi biodesel, cangkangnya menjadi bricket, air limbahnya kami olah menjadi anti rayap, dan ampasnya kami jadikan racun tikus. Jadi tidak ada yang terbuang,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, produk ini dipilih karena bahan bakunya mudah didapatkan dan belum banyak yang mengelola. Ini dianggap sebagai peluang besar untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis dan bernilai guna tinggi.
Selain itu, mereka mendapatkan bahan baku dari tukang sapu jalan dan beberapa warga yang menganggur. Merekalah yang Mengumpulkan buahnya, kemudian disuplai kepada SMAN 21 Makassar.