FAJAR, MAKASSAR – Dalam rangka memperingati Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-79, Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan menggelar ziarah ke makam Datu Luwu Andi Djemma di Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar, Kamis, 23 Januari 2025.
Ziarah ini menjadi momen penghormatan atas perjuangan Datu Luwu sebagai tokoh sentral HPRL.
Sejumlah pengurus hadir dengan mengenakan jas dan batik khas KKLR, membawa karangan bunga yang kemudian ditaburkan di makam Pahlawan Nasional tersebut.
Upacara diawali dengan penghormatan bersama puluhan praja dari IPDN Kampus Sulsel, yang turut hadir di bawah pimpinan Kasat Sena IPDN Sulsel, Hamzah Jalante, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pengembangan SDM BPW KKLR Sulsel. Sekretaris Umum KKLR Sulsel, Asri Tadda, menjelaskan pentingnya memperingati HPRL sebagai sejarah besar bagi rakyat Luwu Raya.
“Hari Perlawanan Rakyat Luwu adalah bukti nyata bakti dan kesetiaan rakyat Luwu Raya kepada tanah air. Peristiwa ini tidak bisa dilepaskan dari peran besar Datu Luwu Andi Djemma,” ujar Asri.
Datu Andi Djemma tercatat sebagai raja pertama di luar Pulau Jawa yang mengakui kemerdekaan Indonesia hanya dua hari setelah Proklamasi.
Tepatnya pada 19 Agustus 1945, Andi Djemma menyatakan Kedatuan Luwu bergabung dengan NKRI di bawah Presiden Soekarno. Ini kata Asri menunjukkan keberanian dan komitmennya terhadap persatuan bangsa.
HPRL sendiri merujuk pada peristiwa heroik 23 Januari 1946, ketika rakyat Luwu bangkit melawan tentara KNIL/NICA yang mencoba merebut kembali kekuasaan kolonial.