Berdasarkan latar belakang tersebut, seminar Nasional ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana peran jender membangun kesadaran ekologis terhadap persoalan lingkungan dan peran gender, Memahami strategi dan kebijakan dalam menghadapi tantangan degradasi lingkungan dan Berbagi praktik terbaik dari inovasi ekologis dari praktisi lingkungan.
Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas, Prof. dr. Budu Ph.D., Sp.M(K).M.Med.Ed., menekankan, pentingnya membangun kesadaran ekologis yang holistik, memperhatikan aspek gender dan lingkungan. Ia berharap seminar ini dapat mengakar pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya komunitas gender dalam menjaga lingkungan, sejalan dengan komitmen Unhas terhadap Sustainable Development Goals (SDGs).
“Unhas sendiri telah memiliki program Magister S2 Gender dan program studi lingkungan (S2 dan S3 Ilmu Lingkungan) sebagai wujud nyata komitmen tersebut,” ujarnya, Kamis, 23 Januari 2025.
Sementara itu, Ketua Program Studi S2 Gender dan Pembangunan Unhas Prof. Dr. Nursini, S.E., M.A., menambahkan bahwa isu gender merupakan isu lintas sektor (cross-cutting). Ia berharap para mahasiswa dan alumni dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial, termasuk isu lingkungan, pendidikan, dan ketenagakerjaan.
“Seminar ini menjadi titik awal untuk membahas isu-isu tersebut, dengan fokus pada isu lingkungan dan rencana untuk membahas isu ketenagakerjaan di masa mendatang,” ungkapnya.
Prof. Nursini juga berharap seminar ini dapat memperluas wawasan dan jaringan para alumni, sehingga mereka dapat berkontribusi pada pencapaian SDGs, khususnya Tujuan kelima (kesetaraan gender), serta isu lingkungan dan pengentasan kemiskinan.