Munaqosyah tahun ini melibatkan tahapan persiapan intensif, seperti kegiatan tasmi’ untuk mengulang hafalan, qira’at untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil, serta tafsir untuk memahami makna mendalam dari Al-Qur’an.
“Proses ini menjadi dasar kuat bagi siswa untuk menghadapi ujian yang melibatkan penguji profesional,” ucapnya.
Pj Kegiatan Munaqosyah, Zuriatun Hasanah, menjelaskan bahwa siswa yang mengikuti ujian harus memenuhi syarat tertentu, seperti menyelesaikan sembilan jilid hafalan.
“Tahun ini, kegiatan Munaqosyah berlangsung selama dua hari dengan tes tartil fashita, tajwid hafalan dan turjuman ,” ujarnya.
Keberhasilan siswa dalam Munaqosyah menjadi bukti nyata bahwa mereka telah menguasai Al-Qur’an dengan baik. Lebih dari sekadar ujian, kegiatan ini juga menjadi motivasi bagi siswa untuk terus memperbaiki kualitas bacaan, hafalan, dan pemahaman terhadap Al-Qur’an.
Munaqosyah di Al-Biruni Mandiri tidak hanya melatih kemampuan teknis membaca Al-Qur’an, tetapi juga mendidik siswa untuk memahami makna yang terkandung di dalamnya dan menjadikannya pedoman hidup.
Komitmen Al-Biruni Mandiri dalam mencetak generasi berilmu dan bertakwa menjadi bukti nyata bahwa pendidikan Islam modern dapat membawa dampak positif bagi masyarakat.
Dengan Munaqosyah sebagai pilar utamanya, sekolah ini terus berupaya menjadi pelopor pendidikan Qur’ani yang berkualitas di Indonesia.(wis)
