Oleh: Marsuki
(Guru Besar FEB UNHAS)
HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Innalillahi Wainnalilaih Rajiun, telah berpulang ke Rakhmatullah Bapak HM. Alwi Hamu, Sabtu kemarin. Salah seorang Tokoh pers dan media yang melegenda dimata publik nasional bahkan internasional, termasuk aktif di banyak kegiatan bergengsi, mulai bisnis, organisasi sosial kemasyarakatan, keagamaan, dunia politik, hingga dunia pendidikan.
Oleh Wapres RI ke 10 dan ke 12, HM. Jusuf Kalla menyatakan, mungkin tidak ada seorangpun di Indonesia seperti almarhum yang terlibat langsung dengan beragam aktivitas tersebut. Kebesaran, keharuman nama, dan kebermanfaatan yang ditanam, ditebar, dan dirasakan banyak pihak yang sempat berhubungan dengan almarhum jelas membuat banyak pihak merasa kehilangan. Semoga almarhum husnul khatimah.
Secara pribadi, saya adalah seseorang yang mempunyai kesempatan berhubungan dengan almarhum, utamanya di dunia tulis menulis dan pendidikan. Perkenalan saya berlangsung sejak tahun 1997 secara kebetulan, sekitar bulan September, saat mulai ditengarainya akan terjadi Krisis Moneter tahun 1998.
Saya menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 di salah satu Universitas di Perancis. Tema desertasi S3 saya terkait arah perekonomian Indonesia yang cendrung akan mengalami kesulitan. Sebagai akibat kurang terkelolanya dengan baik sumber pembiayaan pembangunan yang berbasis utang atau kredit, khususnya kredit domestik sektor perbankan. Judulnya, “La Politique du Credit dans le Pay d’Endettement: Le Cas de l’Indonesie”. Terjemahan singkatnya, “Kebijakan Perkreditan di Negara Berbasis Utang: Kasus Indonesia“.