English English Indonesian Indonesian
oleh

Memoar Alwi Hamu Tentang Krisis Moneter 98

Dalam minggu itu juga, melalui seorang rekan wartawan Fajar saya diminta almarhum HM. Alwi Hamu menjelaskan secara detail dalam pertemuan formal yang dilaksanakan Fajar di kantor pusatnya di Jl. Racing Center dalam rangka Pertemuan Akhir Tahun Fajar, bertajuk bagaimana arah perkembangan perekonomian nasional dan daerah tahun 1998 di saat perkembangan nilai tukar volatilitasnya semakin liar.

Tentu saja sebuah kesempatan baik dan sangat berharga diberikan almarhum kepada saya yang harus saya manfaatkan dengan baik untuk menyampaikan bagaimana secara konseptual dan faktual relasi antara konsep yang dikemukakan Sir John Hiks mengenai sistem perekonomian kredit dengan tren perkembangan nilai tukar yang semakin lemah terhadap tren perekonomian Nasional dan daerah menjelang akhir 1997 menuju tahun 1998.

Kesimpulannya saya anggap bisa bermasalah bahkan menciptakan krisis keuangan. Acara dipandu langsung almarhum dengan sangat baik dan berkesan sekali, dengan gaya seorang CEO yang realistis, komunikatif dan humanis, sehingga acara berlangsung baik dan lancar.

Tampaknya almarhum senang. Setelah acara kami berdiskusi lagi sambil makan siang bersama kerabat dekat almarhum, diantaranya, Bpk H. Syafiuddin Makka Bapak H. Syamsu Nur. Saat itu, almarhum menyampaikan beberapa hal penting dan strategis berupa nasehat dan petuah mengenai bagaimana seseorang bisa sukses.

Katanya, rumusnya sederhana, dia harus mampu memanfaatkan setiap kesempatan yang ada dengan baik. Prinsipnya, almarhum menekankan keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh kemauan dan kemampuan dirinya melihat dan memanfaatkan setiap kejadian sebagai peluang untuk mengeksplorasinya.

News Feed