Menurut informasi yang dia terima, SNBP melihat nilai rapor siswa. Nilai mereka harus ada peningkatan dari semester awal hingga semester lima. Sementara bagi yang tidak ada peningkatan tidak akan lolos SNBP.
“Hal-hal seperti itu kemungkinan bisa saja terjadi. Kan kita tidak tahu teknis di sekolah, tapi nanti kita akan konfirmasi,” ungkap Iqbal, di Rujab Gubernur Sulsel, Jumat, 17 Januari.
Iqbal menjelaskan, isu tersebut merupakan teknis pengerjaan di sekolah. Namun, jika ditemukan dan ada regulasi untuk menindaklanjuti, maka nilai akan diubah kembali. “Kita lihat dulu, apa nanti regulasinya kalau memang itu bisa mengganggu sistem pendidikan, kita nanti buatkan (metode) lain apakah dikembalikan nilainya,” katanya.
Kepala SMAN 10 Makassar, Bahmansyur yang dikonfirmasi, menyangkal adanya pengubahan nilai terhadap siswa untuk kepentingan SNBP. Yang terjadi, kata dia, adalah adanya kesalahan penulisan nama dan NISN yang perlu diperbaiki.
“Bukan nilai yang tertukar, tidak sama sekali karena itu akan menjadi konflik. Data dapodiknya (diperbaiki) betul-betul tidak bisa berbeda. Semuanya sudah diinput (nilainya), nanti mereka akan bersaing nilainya,” tandasnya. (uca/ham)