Di tengah hiruk-pikuk aktivitas sehari-hari, sebuah komunitas bernama Elevating Zeniths of Proficiency and Zest (Ezpz) English Community muncul sebagai angin segar bagi masyarakat yang ingin belajar bahasa Inggris secara gratis.
Irmawati / Benteng Rotterdam
Didirikan pada 3 Maret 2023, komunitas ini membawa misi besar: membuka akses belajar bahasa Inggris tanpa biaya bagi siapa saja, dari pemula hingga mahir, dari anak-anak hingga dewasa.
Setiap hari Minggu, Gedung M di Benteng Rotterdam berubah menjadi ruang belajar interaktif yang penuh energi. Dari pukul 10.00 hingga 14.00 WITA, peserta dari berbagai kalangan berkumpul untuk mengikuti program Fun & Free English Zone. Tidak ada biaya pendaftaran atau syarat khusus—program ini terbuka untuk semua.
Meski sederhana, suasananya sangat hidup. Suara penuh semangat para tutor mengajarkan materi kepada peserta dengan antusiasme yang menular. Bahkan di tengah keramaian pengunjung Benteng Rotterdam, suara diskusi dan tawa dari sesi belajar ini menciptakan suasana yang khas.
Hingga saat ini, program ini telah menarik perhatian banyak orang, dengan jumlah peserta yang bisa mencapai 200 orang dalam sehari. Namun, sejak cuaca kurang bersahabat pada Desember lalu, jumlah peserta yang hadir sempat mengalami penurunan.
Muhammad Sadli Putra, B.Sc, pendiri komunitas Ezpz, memiliki visi besar yang menjadi pondasi berdirinya komunitas ini. Dia melihat banyak orang memiliki mimpi besar untuk melanjutkan kuliah atau bekerja di luar negeri, tetapi mereka merasa terhalang oleh keterbatasan biaya untuk belajar bahasa Inggris. Komunitas ini hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut.
“Komunitas ini sebagai bentuk untuk memfasilitasi masyaraka agar bisa belajar bahasa Inggris dengan gratis. Tak hanya itu, kita adakan diskusi terkait beasiswa atau kerja di luar negeri,” ujarnya.
Sebagian besar peserta adalah mahasiswa, diikuti oleh pekerja yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris untuk kebutuhan profesional mereka, dan sisanya adalah pelajar SMA.
Untuk memastikan setiap peserta merasa nyaman, Ezpz membagi mereka ke dalam grup berdasarkan level kemampuan: Beginner (pemula), Basic (dasar), dan Intermediate (mahir). Bahkan dalam satu level, peserta bisa dibagi lagi menjadi beberapa sub-grup untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih fokus dan personal.
Ketua Ezpz, Muhammad Yusril Abidin, menekankan pentingnya pembagian ini. Selain materi grammar, TOEFL, dan tes bahasa Inggris, peserta juga diajak berdiskusi menggunakan bahasa Inggris. Suasana belajar yang santai ditambah dengan aktivitas menarik seperti games, brainstorming speaking, dan vocabulary building membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
“Kami bedakan berdasarkan level karena banyak anak-anak yang atau masyarakat yang mau belajar bahasa Inggris, tapi insecure dengan kemampuan bahasa inggrisnya kalau ketemu dengan orang yang lebih jago dia tidak berani untuk bicara,” ujarnya.
Salah satu keunikan dari komunitas ini adalah kesempatan bagi peserta untuk langsung berinteraksi dengan turis asing yang berkunjung ke Benteng Rotterdam. Melalui percakapan langsung, peserta tidak hanya belajar teori tetapi juga mengasah kepercayaan diri dan kemampuan berbicara secara praktis. (*/ham)