Beliau adalah tokoh pers nasional. Tapi izinkan saya lebih banyak menanggapi bagaimana peran almarhum menggairahkan dunia pers di Sulsel, khususnya di Kota Makassar.
Utamanya sepanjang 2004-2014 ketika saya menjabat sebagai wali kota Makassar.
Hampir seluruh insan pers hebat di Sulsel saat ini, dan beberapa di kancah nasional, paling tidak adalah jebolan Harian Fajar yang didirikan Alwi Hamu. Ada campur tangan almarhum dalam menghidupkan dunia pers di Sulsel.
Saya juga menangkap, karena kiprah dan sepak terjang beliaulah, Harian Pedoman Rakyat tersalip oleh kebesaran Harian Fajar Group di tahun 2000-an.
Sosok beliau selalu kami tuakan dan selalu punya waktu untuk memberi masukan dan saran sebagai tokoh pers.
Saya meyakini, apa yang telah beliau persembahkan semasa hidup dalam dunia jurnalistik akan selalu menjadi amal jariyah yang akan menemani almarhum di akhirat kelak.
Sulsel kehilangan salah satu tokoh terbaik di dunia pers. Saya pun merasakan itu.
Dr Ilham Arief Sirajuddin