HARIAN.FAJAR.CO.ID, KAIRO — Namanya Muhammad Zainuddin Ruslan Zain. Mahasiswa program magister Universitas Al-Azhar ini mempertahankan tesisnya berjudul “Hadis-Hadis Riwayat Qasim bin Ashbag Al-Andalusi dalam Kitab-Kitab Sunnah dari Musnad Abu Hurairah RA: Kompilasi, Autentikasi, Studi Sanad dan Analisis Matan”.
Mahasiswa asal Lombok Timur ini mempertahankan tesisnya di hadapan dewan penguji; Prof Muhammad Salim Al-Sayyid Athiyyah (Guru Besar Hadis di Universitas Al-Azhar Putri Cabang Kota 10th Ramadhan) sebagai supervisor, Prof Khalid Syakir Athiyyah Sulaiman (Guru Besar Hadis dan Wakil Dekan Fakultas Ulum Islamiyyah Universitas Al-Azhar Kairo).
Juga bertindak sebagai dewan penguji di Auditorium Grand Syaikh Al-Azhar Imam Akbar Ahmad Thayyib, Nasr City, Kairo, Kamis, 16 Januari 2025, Prof Subhi Abdul Fattah Rabi’. Ia guru besar hadis dan mantan wakil dekan fakultas studi Islam dan Arab Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Dalam sidang yang berlangsung kurang lebih tiga jam itu, turut disaksikan ratusan mahasiswa, Abdul Muta’ali, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Ketua Senat Mahasiswa Ushuluddin Kairo, dan tamu undangan. Dewan Penguji menganugerahkan gelar magister dengan nilai Mumtaz atau Baik Sekali (A+).
Tesis mahasiswa asal Lombok Timur ini terdiri dari 985 halaman, ditulis selama 2,5 tahun. Ia menyelesaikan pascasarjananya di Universitas Al-Azhar Mesir selama empat tahun. Setelah sebelumnya menyelesaikan S1 di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir.
Dr Subhi selaku penguji eksternal memberikan pengakuan terhadap sosok Zeyn — panggilan akrab Muhammad Zainuddin Ruslan. “Saya mengenal Muhammad (Zeyn) sebagai mahasiswa yang rajin, tidak pernah absen dalam kajian saya – hanya sesekali saja. Saya menjadikannya muqri’ (pembaca dalam majelis ilmu), dan bacaannya merupakan salah satu yang terbaik yang saya kenal,” tuturnya.