English English Indonesian Indonesian
oleh

Dua Menteri Pimpin Rakor Bahas Pangan di Sulsel

FAJAR, MAKASSAR — Dalam rapat koordinasi bidang pangan provinsi Sulawesi Selatan tahun 2025 bersama dengan kementerian koordinator bidang pangan Republik Indonesia dan kementerian atau lembaga lainnya di Aula Tudang Sipulung Makassar pada Jumat, 17 Januari 2025.

Dalam rapat koordinasi tersebut dijelaskan persentase jumlah angkatan kerja sektor pertanian menurun dari 55,1% (1990) menjadi 28,6% (2023) dan jumlah Petani 29,3 Juta orang menurun dari tahun 2013 sebesar 31,7 juta orang.

Tak hanya itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan juga menampilkan presentase bahwa 68,4% petani erusia di atas 45 Tahun yang dimana rata-rata Pendapatan Bersih Perbulan Rp 1,0 Juta dan 60,78% Petani Memiliki Lahan ≤0,5 Hektar.

Ia juga menambahkan bahwa padi merupakan komoditas utama pertanian (33,38%) yang dimana 83% petani berpendidikan SMP Ke bawah dan hanya 46,84% petani menggunakan teknologi.

“Kita harus bekerja keras dan harus berani untuk membangun kerja sama karena kita merupakan satu tim bersama untuk membangun semuanya,” ujar Menko bidang pangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman juga menjelaskan dalam penutupan presentasenya, bahwa ada beberapa dampak harga gabah dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang pertama bantuan subsidi pangan 144,6T tidak memberikan peningkatan
kesejahteraan petani dan target Nilai Tukar Petani (NTP) tidak tercapai, Potensi kerugian petani selama 4 bulan 24,6T dan kemiskinan meningkat.

Ia juga merekomendasikan beberapa saran yang pertama Serap gabah sesuai HPP dan Hentikan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras
dan yang terakhir hentikan bansos beras. (*)

News Feed