Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian bagi Bea Cukai Makassar, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Sulsel. Dengan peningkatan penerimaan negara, sektor-sektor vital seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan diharapkan mendapatkan alokasi anggaran yang lebih baik untuk mendukung pembangunan.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja. Sinergi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat adalah kunci utama untuk mencapai tujuan bersama,” ulasnya.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Makassar, Ria Novika mengatakan Bea Cukai Makassar mencatat keberhasilan besar dalam upaya penindakan terhadap peredaran rokok ilegal sepanjang tahun 2024. Total rokok ilegal yang berhasil diamankan mencapai 6.775.360 batang.
Menurutnya operasi ini tidak hanya menekan peredaran rokok ilegal yang merugikan masyarakat dan negara, tetapi juga memberikan dampak positif pada penerimaan negara. “Kegiatan tersebut telah menghimpun penerimaan negara melalui Ultimum Remidium (UR) sebanyak Rp1,178 miliar,” jelasnya.
Operasi gempur rokok ilegal menjadi salah satu langkah strategis Bea Cukai Makassar untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif rokok tanpa izin, serta memastikan ketertiban dalam penerapan aturan cukai. Keberhasilan ini mencerminkan komitmen kuat Bea Cukai dalam memberantas aktivitas ilegal di sektor tembakau.
Bea Cukai Makassar juga terus mengimbau masyarakat untuk mendukung langkah ini dengan memberikan informasi atau melaporkan jika menemukan indikasi peredaran rokok ilegal di lingkungan sekitar. Upaya ini diharapkan dapat semakin memperkuat perlindungan terhadap hak negara dan masyarakat. (edo)
