Upaya ini diharapkan dapat membuka jalur ekspor langsung dari Tual, memudahkan distribusi, dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat pesisir, khususnya nelayan.
“Kami yakin program ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan di Kota Tual,” ujar Affandy.
Melalui pertemuan ini Affandy mengharapkan pihak maskapai penerbangan, pihak terminal kargo masing-masing airlines agar ada kolaborasi yang bisa berjalan dengan pihaknya.
“Semoga ada kolaborasi dalam mendukung pengembangan ekspor perikanan Kota Tual melalui jalur udara,” katanya.
Dia mengatakan bahwa potensi komoditas ekspor perikanan di Kota Tual sangat besar sehingga hal ini mesti di dukung oleh maskapai yang memadai untuk melakukan ekspor melalui jalur udara.
“Termasuk untuk Rumput Laut disana akan ada melakukan ekspor sebanyak 800 ton ke Cina dan produksinya sebesar 180 ton per tahun dan kualitasnya baik,” katanya.
“Potensi negara tujuan, Jepang, Arab Saudi, Hongkong, Amerika Serikat dan beberapa negara lain,” lanjutnya.
Komitmen Maskapai untuk Mendukung Ekspor
Dalam kesempatan yang sama, General Manager Garuda Indonesia Makassar, Arne Suryoyudo Sasmita, menyatakan kesiapan Garuda Indonesia untuk mendukung rencana ini.
“Garuda Indonesia berkomitmen menghubungkan sumber daya Tual dengan jaringan penerbangan internasional kami. Kami akan menyampaikan hasil rapat ini ke pusat untuk menindaklanjuti potensi ekspor ini,” ujar Arne.
Sementara itu, Manager Servis dan Pengembangan Trigana Air, Tatang Surya, menekankan pentingnya adanya jalur angkutan langsung dari sumber produk.