FAJAR, SINJAI-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin Makassar menawarkan program kerja (proker) pemanfaatan buah naga. Program ini dengan mememanfaatkan kulit buah naga menjadi sirup. Ini bisa menjadi produk unggulan Desa Sukamaju.
Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, merupakan salah satu daerah penghasil buah naga. Buah ini menjadi sumber mata pencaharian utama masyarakat setempat. Namun, belakangan ini kualitas buah naga mengalami penurunan, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Desa Sukamaju terkait hasil panen mereka.
Dalam pelaksanaan program, mahasiswa KKN-T tidak hanya memberikan sosialisasi, tetapi juga mengadakan workshop pembuatan sirup dari kulit buah naga bersama masyarakat.
“Kami, mahasiswa KKN-T Gelombang 113 Universitas Hasanuddin Makassar, sengaja menerapkan konsep pelaksanaan program kerja melalui metode workshop yang melibatkan masyarakat. Tujuannya agar pembuatan sirup ini dapat terus dilanjutkan meskipun masa pengabdian kami telah selesai,” ujar Muh. Farhan Azizi, mahasiswa KKN-T Desa Sukamaju, saat mengisi workshop.
Sirup yang dihasilkan dari kulit buah naga memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satu manfaat utamanya adalah menghambat pertumbuhan sel abnormal yang berpotensi berkembang menjadi tumor. Hal ini berkat kandungan antioksidan dan senyawa aktif dalam kulit buah naga, seperti alkaloid, tanin, dan saponin.
“Banyak manfaat dari kulit buah naga ini. Salah satunya adalah kemampuannya menghambat pertumbuhan sel kanker. Senyawa aktif seperti alkaloid, tanin, dan saponin yang terkandung di dalamnya dapat membantu menghambat perkembangan kanker,” lanjut Farhan pada 13 Januari 2025.
Dengan menggunakan bahan sederhana seperti gula pasir, lemon, dan daun pandan, mahasiswa KKN-T Gelombang 113 bersama masyarakat Desa Sukamaju berhasil memproduksi sirup dari kulit buah naga. Produk ini tidak hanya menjadi solusi inovatif, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Kepala Dusun Bontang, Rizal menyampaikan harapannya agar produk ini dapat dikembangkan lebih jauh. “Adik-adik dari Unhas ini, istilahnya, baru memperkenalkan cara membuat sirup dari kulit buah naga. Ke depannya, kita, masyarakat Desa Sukamaju, bisa mengembangkan lebih lanjut dan memasarkan produk ini,” ungkapnya.
Produk sirup kulit buah naga mendapat respons positif dari masyarakat Desa Sukamaju. Mereka berharap produk ini dapat terus dikembangkan hingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan demikian, perekonomian Desa Sukamaju diharapkan dapat semakin berkembang dan maju. (*/)