English English Indonesian Indonesian
oleh

Ekonomi Indonesia 2025 Optimis Tetapi Harus Realistis

Hal ini sejalan dengan proyeksi Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sebesar 5,1% tahun 2024, 5,2% tahun 2025, dan 5,1% tahun 2026.

Dibandingkan dengan negara-negara G20 (Group of Twenty), pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya kalah dari India. Pertumbuhan ekonomi India diprediksi sekitar 6,8% tahun 2024, 6,9% tahun 2025 dan 6,8% tahun 2026.

Sementara, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih besar dibandingkan pertumbuhan ekonomi China yang diperkirakan hanya 4,9% tahun 2024, kemudian menurun menjadi 4,7% tahun 2025, dan kembali melambat menjadi 4,4% tahun 2026.

Dari sisi penawaran (supply side), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun 2024 tergantung pada tiga sektor, yaitu sektor konstruksi yang tumbuh sekitar 7,48%, perdagangan dan jasa tumbuh sekitar 4,82%, serta industri pengolahan tumbuh 4,72%.

Dari sisi permintaan (demand side), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2024 digerakkan oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sekitar 4,91%, belanja pemerintah tumbuh 4,62%, dan investasi tumbuh sebesar 5,15%.

Secara sektoral, perekonomian Indonesia masih sangat bertumpu pada enam sektor utama, yaitu industri manufaktur dengan kontribusi 19,02%, pertanian berkontribusi 13,71%, perdagangan berkontribusi 13,09%, konstruksi berkontribusi 10,06%, pertambangan berkontribusi 9,06% serta pergudangan dan transportasi berkontribusi 6,17% tahun 2024.

Kinerja keenam sektor di atas diamati dari sisi pertumbuhan tahunan (year on year) pada kuartal ketiga 2024, pertumbuhan terendah dialami oleh sektor pertanian, yaitu hanya 1,69% dan tertinggi adalah sektor transportasi dan pergudangaan sekitar 8,64%.

News Feed