FAJAR, MAKASSAR — PT SCI atau Perseroda Sulsel tentu bukan hanya sekadar BUMD bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Ada harapan jajaran direksinya bisa jadi jawaban untuk perbaikan fiskal daerah.
Ketiga calon direktur utama, Rendra Darwis, Asradi, dan Andry Suryana Arief Bulu ditantang untuk memperluas jaringan bisnis PT SCI.
Diketahui, September 2024 lalu, Pemprov Sulsel telah berhasil menginisiasi tiga perusahaan patungan dalam mengelola tiga lahan tambang eks Vale di Luwu Timur.
Pengelolaan tiga blok tambang lahan eks PT Vale di Luwu Timur telah terbagi. Pertama, PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) menggandeng dua perusahaan untuk mengelola tambang di Lingke Utara dan dan Bulubalang.
Diketahui, blok tambang di Lingke Utara mempunyai luas 943 hektar. Sementara blok tambang di Bulubalang seluas 1.665 hektar.
Untuk blok di Lingke Utara, PT SCI membentuk perusahaan patungan dengan PT Ifishdeco Jaya Makmur. Sedangkan di Bulubalang, PT SCI bersama PT Aneka Mineral Nasional, anak perusahaan dari PT Tiran.
Perusahaan patungan pun dibentuk dalam rangka kerja sama operasional pengelolaan tambang di dua blok tersebut.
Di lingke Utara, PT SCI bekerja sama dengan PT Ifishdeco dengan saham 51 persen PT SCI dan 49 bagi Ifishdeco. Kemudian di Bulubalang 51 persen PT SCI dan 49 persen PT Aneka Mineral Nasional.
Sama halnya dengan blok Pongkeru seluas 4.252 hektare. Pada blok Pongkeru sendiri, PT Antam Tbk mendapat saham 55 persen. PT Luwu Timur Gemilang mengelola sebesar 27 persen, sedangkan PT SCI 18 persen.
