JAKARTA, FAJAR – Manajemen Transportasi Indonesia (MTI) menilai perlunya kurikulum keselamatan lalu lintas (lalin) di sekolah. Keselamatan Berlalu Lintas harus dimulai sejak dini, terutama dari tingkat sekolah dasar.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno, mengatakan anak-anak perlu dibekali pemahaman mendalam tentang pentingnya keselamatan di jalan agar kelak mereka tumbuh menjadi pengendara yang bertanggung jawab.
“Pendidikan berkeselamatan berlalu lintas penting dilakukan sejak dini untuk membentuk generasi pengguna jalan dan pengendara yang disiplin dan bertanggung jawab,” imbuh Djoko, Senin, 13 Januari 2025.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini mengatakan, Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan besar dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas.
Korban kecelakaan terbesar pada usia 15–19 tahun (24 persen) dan usia 20–24 tahun (20 persen). Setiap tahun, ribuan nyawa melayang di jalan raya, dan banyak orang mengalami luka-luka dan meninggal dunia yang berdampak berarti pada kehidupan ekonomi masyarakat. Jika luka berat, akan menambah kelompok disabilitas.
Menurut Djoko, keselamatan lalin dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan.
Sementara Pendidikan Keselamatan Bertransportasi adalah pendidikan yang bertujuan untuk mencegah, menghindari, atau menanggulangi risiko cedera dan kecelakaan. Pendidikan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, terutama pada usia dini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.