FAJAR, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengambil langkah strategis untuk mengatasi keterbatasan lahan pemakaman yang semakin mendesak. Tahun ini, Pemkot mengalokasikan Rp10 miliar untuk pembebasan lahan seluas 1 hektare, yang akan dijadikan Tempat Pemakaman Umum (TPU) baru.
Kondisi lahan pemakaman di Makassar saat ini dinilai sangat kritis. TPU Sudiang, yang selama ini menjadi andalan, diperkirakan akan penuh dalam 1 hingga 1,5 bulan ke depan. Beberapa TPU lain, seperti TPU Maccini, bahkan sudah ditutup karena telah mencapai kapasitas maksimal.
“Kondisi ini sangat mendesak. Jika ada warga yang meninggal, kami sering menanyakan apakah mereka memiliki keluarga yang sudah dimakamkan di Makassar. Jika ada, biasanya dilakukan penumpukan kuburan sebagai solusi jangka pendek,” ujar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Ferdy Mochtar.
Saat ini, TPU yang masih dapat digunakan di antaranya TPU Islam Paropo, TPU Baroanging, TPU Islam Panaikang, TPU Kristen Panaikang, TPU Kristen Pannara, dan TPU Slam Dadi. Namun, pemanfaatan lahan di TPU tersebut diperkirakan tidak dapat bertahan lama.
“Di TPU Paropo masih ada peluang, tetapi itu tidak bisa sampai tahunan ,” tambahnya, Jumat, 10 Januari 2024.
Pemkot Makassar juga mempertimbangkan solusi darurat lainnya. Seperti memanfaatkan makam yang sudah lebih dari 50 tahun tidak dikunjungi keluarga. “Namun, kebijakan ini tetap memperhatikan aspek kemanusiaan dan kebutuhan mendesak masyarakat Makassar,” jelas Ferdy.
Plt Kepala DLH, Firman Hamid Pagarra mengakui jika lahan pekuburan di Makassar semakin terbatas. Sehingga butuh pengadaan lahan pemakaman yang baru.