English English Indonesian Indonesian
oleh

Rempah Sulsel Berpotensi Besar untuk Ekspor

FAJAR, MAKASSAR — Sulsel memiliki potensi besar dalam sektor ekspor rempah-rempah, salah satu sumber daya alam unggulan Indonesia. Maka dari itu hal tersebut mesti dioptimalkan.

Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulselbar, Arief R. Pabettingi, menegaskan bahwa rempah-rempah seperti cengkeh, lada, biji mete, kopi, dan kakao menjadi bagian penting dari komoditas ekspor Sulsel yang turut menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Meski kontribusinya belum sebesar sektor lain seperti rumput laut, nikel, dan produk perikanan, rempah-rempah memiliki prospek cerah di pasar internasional,” katanya.

Saat ini, ekspor rempah-rempah Sulsel masih terbatas pada pasar tradisional di Asia, seperti Vietnam, Malaysia, China, Taiwan, dan Korea Selatan. Namun, volume ekspor dari Sulsel masih tergolong kecil, dengan rata-rata hanya sekitar 10 kontainer atau setara 2.800 ton per bulan.

Menurut Ketua IKA Pascasarjana STIEM Bongaya ini, angka tersebut masih jauh dari potensi maksimal yang bisa dicapai oleh para pelaku usaha di Sulsel.

“Pasar tradisional yang selama ini menjadi tujuan ekspor memiliki daya serap yang terbatas. Hal ini membuat market komoditas rempah-rempah dari Sulsel belum berkembang optimal. Karena itu, perlu diversifikasi ke pasar-pasar baru yang lebih menjanjikan,” ungkapnya.

Arief melihat pasar Afrika sebagai peluang besar bagi ekspor rempah-rempah Sulsel. Negara-negara Afrika Utara seperti Aljazair, Nigeria, Sudan, Mali, dan Mesir menunjukkan permintaan yang tinggi terhadap rempah-rempah untuk kebutuhan obat-obatan, makanan, dan kosmetik.

News Feed