FAJAR, MAKASSAR – Dua dosen Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia (UMI), Selpida Handayani dan Aminah, mengembangkan inovasi berbasis bahan lokal untuk mencegah preeklamsia. Penelitian mereka memanfaatkan limbah tulang ikan bandeng yang kaya kalsium sebagai bahan utama dalam formulasi alternatif preventif untuk mengurangi risiko preeklamsia.
Preeklamsia, salah satu penyebab utama Angka Kematian Ibu (AKI), masih menjadi masalah kesehatan serius di Sulawesi Selatan, khususnya Makassar. Selpida menyampaikan bahwa perhatian terhadap penyebab preeklamsia masih minim, padahal dampaknya sangat signifikan terhadap kesehatan ibu dan bayi. Kalsium biasanya diperoleh dari susu dan produk turunannya. Namun, tidak semua orang dapat mengonsumsinya, terutama mereka yang alergi protein susu.
Selpida dan Aminah menemukan bahwa tulang ikan bandeng dapat menjadi alternatif sumber kalsium. Limbah dari industri perikanan ini mengandung kalsium tinggi. Dengan mengkonsumsi 5 gram formula dapat memenuhi kadar kalsium sekitar 65 persen dari total kebutuhan ibu hamil 1400 mg perhari. Selain itu, pemanfaatan limbah tulang ikan bandeng juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
“Tulang ikan bandeng merupakan limbah yang belum banyak dimanfaatkan. Padahal, kandungan mineralnya, terutama kalsium, sangat tinggi dan berpotensi menjadi sumber kalsium alternatif,” ujar Selpida, Sabtu, 11 Januari 2025.
Untuk memperkaya kandungan mineral, limbah tulang ikan bandeng dikombinasikan dengan kristal garam yang diuapkan dari air laut Sulawesi Barat. Proses pengolahan garam dilakukan dengan metode bebas kontaminasi untuk memastikan kualitas dan keamanan mineral yang dihasilkan.