“Defisiensi mineral seperti kalsium dan magnesium diketahui dapat menurunkan tekanan darah dan menjadi faktor risiko preeklamsia. Kombinasi ini diharapkan mampu memberikan asupan mikronutrisi yang dibutuhkan tubuh,” ucapnya.
Formulasi yang dikembangkan ini menawarkan pendekatan non-farmakologi berupa asupan mikronutrisi untuk mencegah preeklamsia. Selpida menjelaskan bahwa kandungan kalium, kalsium, dan magnesium dalam formulasi ini dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan.
Penelitian ini tidak hanya memberikan solusi untuk kesehatan ibu hamil tetapi juga menciptakan nilai tambah dari limbah industri perikanan. Formulasi ini diharapkan dapat menjadi produk kesehatan berbasis lokal yang mudah diakses oleh masyarakat.
Ke depannya, Selpida dan Aminah berencana melanjutkan penelitian ini ke tahap uji klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Mereka juga berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah dan industri farmasi untuk mengembangkan produk ini secara massal.
“Inovasi ini adalah bentuk kontribusi kami untuk kesehatan ibu hamil sekaligus pengembangan sumber daya lokal. Dengan langkah ini, kami berharap dapat mengurangi angka preeklamsia di Sulawesi Selatan dan Indonesia secara keseluruhan,” tutup Selpida. (edo)
