Di bidang kelautan dan perikanan, Sulsel memiliki garis pantai yang panjang dan wilayah perairan yang kaya akan sumber daya laut. Produk unggulan seperti ikan, udang, dan rumput laut memiliki potensi besar untuk memenuhi pasar ekspor. Namun, sektor ini juga menghadapi tantangan berupa minimnya infrastruktur pelabuhan, teknologi pengolahan hasil laut, dan akses pasar yang lebih luas.
“Kita memiliki potensi besar yang selama ini mungkin belum tergarap maksimal karena berbagai kendala, baik di sisi regulasi, infrastruktur, maupun dukungan teknologi. Dengan adanya sinergi lintas sektor melalui Satgas Percepatan Investasi ini, saya optimis Sulsel dapat meningkatkan daya tarik bagi para investor untuk masuk dan mengembangkan sektor-sektor tersebut,” ujar.
Kepala Kanwil ATR/BPN Sulsel, Tri Wibisono, menilai pembentukan Satgas Percepatan Investasi sebagai langkah yang sangat strategis. Ia menyatakan bahwa kolaborasi antara lembaga menjadi kunci keberhasilan satgas ini.
“Pembentukan Satgas ini menunjukkan keseriusan Sulsel dalam menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Dengan semangat kebersamaan ini, kita optimis investasi di Sulsel akan berjalan lebih lancar,” bebernya.
Pembentukan Satgas Percepatan Investasi Sulsel mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk mempercepat proses investasi, meningkatkan daya saing wilayah, dan mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Melalui kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan potensi besar Sulsel, Satgas ini diharapkan mampu menciptakan perubahan nyata dalam sistem birokrasi, menarik lebih banyak investor, dan mempercepat pembangunan ekonomi daerah. Dengan langkah ini, Sulsel siap menjadi contoh nasional dalam menciptakan tata kelola investasi yang efisien dan transparan. (edo)
