FAJAR, WASHINGTON–Gedung Putih menolak temuan dari beberapa organisasi pada hari Rabu bahwa perang Israel di Jalur Gaza yang terkepung merupakan genosida.
Penyangkalan itu muncul hanya berselang satu hari setelah mereka mengatakan bahwa genosida terjadi di Sudan.
“Tidak ada genosida yang terjadi dari pihak Israel terhadap warga Palestina. Jelas, seperti yang diutarakan oleh menteri luar negeri, bahwa apa yang kita lihat di Sudan adalah genosida. Pembantaian, pemerkosaan, pembunuhan, penyiksaan yang tidak beralasan, sistematis, langsung, dan disengaja terhadap orang-orang berdasarkan etnis atau keyakinan mereka adalah genosida, dan itulah yang sedang terjadi,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan dikutip AA.
“Itu bukan yang kita lihat di Gaza, tidak sama sekali. IDF tidak bangun setiap hari dengan meletakkan sepatu bot mereka di lantai dan berkata, ‘Hei, kami akan membunuh beberapa orang yang tidak bersalah karena mereka kebetulan orang Palestina.’ Sekarang, itu tidak berarti bahwa tidak ada terlalu banyak korban sipil dalam konflik ini, benar-benar terlalu banyak,” imbuhnya mengacu pada militer Israel.
Banyak organisasi, termasuk komite khusus PBB yang menyelidiki praktik Israel di Gaza dan kelompok hak asasi Amnesty International, telah menyimpulkan sebaliknya. Mereka menuduh Israel melakukan genosida.
“Melalui pengepungannya di Gaza, penghalangan bantuan kemanusiaan, di samping serangan yang ditargetkan dan pembunuhan warga sipil dan pekerja bantuan, meskipun ada seruan PBB berulang kali, perintah mengikat dari Mahkamah Internasional dan resolusi Dewan Keamanan (PBB), Israel dengan sengaja menyebabkan kematian, kelaparan dan cedera serius, menggunakan kelaparan sebagai metode perang dan memberikan hukuman kolektif pada penduduk Palestina,” kata komite PBB.