FAJAR, MAKASSAR—Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulawesi Selatan, Didi Leonardo Manaba, menjelang akhir masa jabatannya menyampaikan harapan besar bagi perkembangan industri perjalanan wisata di Sulsel.
Pada momen ulang tahun ASITA yang ke-54, Didi menekankan pentingnya strategi “on market” sebagai target utama.
“Di usia 54 tahun ini, ASITA harus lebih jeli melihat pasar. Fokus kita adalah bagaimana anggota bisa menangkap peluang pasar yang ada dengan lebih baik,” ujar Didi.
Saat ini, ASITA Sulsel memiliki sekitar 350 travel agen yang tergabung sebagai anggota. Didi menyebut bahwa dengan jumlah tersebut, potensi untuk meningkatkan kontribusi sektor pariwisata di Sulawesi Selatan sangat besar.
Namun, hal ini memerlukan adaptasi terhadap kebutuhan pasar yang terus berubah, khususnya di era digitalisasi dan persaingan global.
Lebih lanjut, Didi mengajak seluruh anggota ASITA Sulsel untuk terus berinovasi dalam menawarkan produk wisata.
Ia juga berharap sinergi antara ASITA dan pemerintah daerah semakin kuat demi mendukung target kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Sulawesi Selatan.
“Kolaborasi dan inovasi adalah kunci. Kita ingin ASITA tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi pionir dalam perkembangan industri perjalanan wisata, baik di Sulsel maupun secara nasional,” tambahnya.
Ulang tahun ASITA yang ke-54 diharapkan menjadi momentum kebangkitan bagi sektor perjalanan wisata, terutama pascapandemi.
Dengan fokus pada strategi on market, Didi percaya bahwa industri ini mampu memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian daerah.(wis)