FAJAR, MAKASSAR — Electrifying Agriculture (EA) mampu menekan biaya produksi pertanian. Angkanya cukup signifikan hingga memangkas biaya produksi mencapai 75 persen.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Budiono, menyatakan bahwa program EA bertujuan tidak hanya untuk menyediakan listrik yang andal. Akan tetapi juga untuk mendorong produktivitas ekonomi masyarakat, khususnya di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan kelistrikan terbaik. Program ini tidak hanya sekadar menerangi, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat,” kata Budiono, Senin, 6 Januari 2025.
Lebih lanjut Budiono menuturkan per Desember 2024, program Electrifying Agriculture telah melayani 3.820 pelanggan di Sulselrabar dengan total daya terpasang mencapai 191.618 kiloVolt Ampere (kVA). PLN terus berinovasi untuk meningkatkan jumlah petani dan peternak yang dapat merasakan manfaat program ini.
“Alhamdulillah, saat ini banyak petani yang beralih ke Electrifying Agriculture. Dengan efisiensi operasional dan peningkatan produktivitas, mereka mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga,” jelasnya.
Budiono menambahkan program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah mendukung ketahanan pangan nasional. PLN memastikan sistem kelistrikan yang andal serta inovasi berbasis teknologi terus diterapkan untuk memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.