FAJAR, GAZA–Seiring dengan terus gagalnya negosiasi gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, 224 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Gaza dari tanggal 3 hingga 5 Januari.
Para analis menggambarkan meningkatnya korban jiwa sebagai paradoks negosiasi gencatan senjata dengan kedua belah pihak berpegang teguh pada tuntutan inti mereka.
israel ngotot tentang pembebasan sandera dan tetap berada di wilayah Gaza. Sementara Hamas meminta penghentian serangan udara dan Israel sepenuhnya angkat kaki dari Gaza.
Menurut Al Jazeera pada hari Minggu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 88 warga Palestina tewas dan 208 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel hari itu.
Kementerian tersebut juga mengonfirmasi bahwa 77 dan 59 warga Palestina tewas dalam serangan udara masing-masing pada hari Jumat dan Sabtu.
“Mayoritas korban serangan udara adalah wanita dan anak-anak,” demikian laporan Al Jazeera mengutip Kementerian Kesehatan Gaza,.
Sementara itu, militer Israel mengumumkan bahwa mereka menargetkan lebih dari 100 lokasi di Gaza tempat para anggota Hamas diyakini ditempatkan. Serangan tersebut dilaporkan terkonsentrasi di bagian tengah dan utara Jalur Gaza.
Serangan udara tersebut terjadi saat negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilanjutkan pada tanggal 3 Januari di Doha, Qatar. Namun, kemajuan signifikan belum dicapai karena perbedaan tajam dalam tuntutan kedua belah pihak. (amr)