Dalam fase awal ini ada dua desa yang akan dibina, yakni desa Ulusalu dan Bonelemo dan secara bertahap akan terus berlanjut ke seluruh desa di Latimojong.
Berkaitan dengan kebencanaan, MDA telah memasang alat sistem peringatan dini (Early Warning System) berupa Automatic Water Level Recorder (AWLR) yang dipasang di Sungai Ulusalu dan Automatic Weather Station (AWS) yang dipasang di desa Salubulo.
Alat ini akan memberikan mitigasi yang efektif sebagai peringatan dini secara real time tentang kondisi cuaca dan kondisi level air sungai.
MDA juga memiliki tim Emergency Response Team (ERT) yang kompeten dalam hal survival kebencanaan. Tim ini tidak hanya diterjunkan di kawasan operasi MDA, tetapi juga aktif membantu daerah lain yang tertimpa bencana, termasuk di Kabupaten Barru beberapa waktu lalu.
ERT MDA juga rutin melakukan latihan bersama dengan berbagai lembaga di Luwu, seperti Dinas Kebakaran, PMI, BPBD Luwu, dan lainnya. Selain itu, tim ini juga memberikan pelatihan kepada beberapa perguruan tinggi di Luwu dan Palopo.
Ke depannya, masyarakat Ulusalu dan desa-desa tanggap bencana lainnya akan menerima pelatihan serupa agar lebih siap menghadapi situasi darurat kebencanaan.
Dalam rangka pembekalan masyarakat terkait Desa Tangguh Bencana (DESTANA), MDA bekerja sama dengan UNCP mengadakan sesi pemaparan tentang kebencanaan pada awal Januari 2025. Acara ini dihadiri oleh perwakilan BPBD Luwu, Kepala Desa Ulusalu, serta Kepala Dusun setempat.
Pada kesempatan tersebut, tim UNCP menyampaikan informasi mengenai penyebab banjir dan longsor yang terjadi pada Mei 2024 di Latimojong, khususnya di Desa Ulusalu, dengan memaparkan data foto udara yang mereka miliki.