Dosen Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar, Supartina Hakim, S.Ft., Physio., M.Sc menuturkan duduk dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang serius jika dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu panjang. Duduk berjam-jam di depan laptop misalnya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Hal ini disebabkan oleh penurunan aliran darah akibat posisi duduk yang statis. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga berkontribusi pada peningkatan berat badan dan risiko obesitas. Kemudian, ketegangan otot pada punggung, leher, dan bahu akibat posisi duduk yang tidak ergonomis dapat menyebabkan nyeri punggung kronis. Juga bisa memicu spasme otot dan kekakuan sendi meningkatkan risiko cedera. Juga bisa mengganggu proses metabolism dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
“Posisi duduk yang tidak ergonomis saat bekerja di depan komputer, seperti posisi leher yang menunduk atau terangkat, dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal,”jelasnya.
Ia pun juga menyarankan agar bergerak setiap 30-60 menit untuk mengurangi risiko munculya berbagai penyakit. Lalu, mengunakan meja berdiri atau kursi ergonomis.
Pastikan kursi kerja nyaman, memiliki penyangga punggung yang baik, dan memungkinkan pengaturan tinggi dan posisi. Kemudian, olahraga rutin seperti berenang atau yoga untuk memperkuat otot perut dan punggung. “Lakukan peregangan teratur untuk mencegah kekakuan otot,” tambahnya. (uni)