FAJAR, MAKASSAR — Ada banyak aktivitas yang dilakukan dengan duduk, mulai bekerja, bermain game hingga berselancar di media sosial. Namun, duduk terlalu lama hingga berjam-jam justru meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti jantung dan stroke hingga diabetes.
Idealnya, durasi duduk hanya sampai 30 menit. Setelah itu, lakukan peregangan atau Gerakan seperti bediri atau berjalan. Di beberapa negara, terdapat standar internasional yang merekomendasikan untuk bergerak setiap 30 menit bagi pekerja yang duduk lama.
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di RS Wahidin Sudirohusodo, Dr. Nilla Mayasari, Mkes, SpKFR(K) mnenuturkan penting untuk menyadari risiko kesehatan terkait duduk lama dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, pekerja dapat meminimalkan dampak negatif dari kebiasaan duduk lama.
Ia menuturkan, duduk lama dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan serius. Posisi duduk yang tidak ergonomis dan kurangnya dukungan kursi dapat menyebabkan nyeri punggung (back pain), kelemahan otot, serta risiko trombosis vena dalam (DVT).
“Kurangnya gerakan dan kontraksi otot berpotensi menyebabkan kelemahan pada otot perut serta otot punggung. Selain itu, duduk dalam waktu lama juga dapat berkontribusi pada penumpukan lemak, yang meningkatkan risiko obesitas,” ungkap Dr. Nilla.
Untuk mencegah risiko kesehatan tersebut, ia pun menyarankan untuk melakukan peregangan setiap duduk 30 menit. Ini adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang bekerja dalam posisi duduk lama. “Bergerak tiap 30-40 Menit. Cobalah berdiri, berjalan, atau melakukan peregangan ringan,” ujarnya kepada FAJAR, kemarin.