English English Indonesian Indonesian
oleh

Cendawan Endofit: Harapan Baru untuk Pertanian Berkelanjutan

FAJAR, MAKASSAR — Di tengah tantangan global terkait ketahanan pangan, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Makassar, memaparkan penelitian terbarunya yang berkaitan dengan penggunaan cendawan endofit dalam pertanian berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan dalam Pidato Pengukuhannya sebagai Guru Besar dalam Bidang Bioteknologi Pertanian Unismuh Makassar, akhir Desember 2024 lalu.

Materi orasi ilmiah ini memuat tentang hasil eksplorasi cendawan endofit dari padi lokal Enrekang dan beberapa hasil uji potensinya untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman pada skala laboratorium, rumah kaca dan lapangan terbatas dalam rangka mendukung pertanian berkelanjutan.

Prof. Dr. Syamsia, M.Si, menyoroti urgensi untuk mencari solusi inovatif dalam menghadapi perubahan iklim dan penyakit tanaman. Ia mendalami cendawan endofit sebagai kunci alternatif pengelolaan tanaman yang lebih ramah lingkungan.

“Kita memerlukan pendekatan yang tidak hanya efektif tetapi juga sustainable untuk pertanian kita,” ucapnya dalam pidato pengukuhan tersebut.

Penelitian ini berfokus pada cendawan endofit yang hidup secara simbiosis dalam jaringan tanaman tanpa menyebabkan penyakit. Fungsinya yang esensial adalah meningkatkan ketahanan tanaman terhadap faktor stres abiotik dan biotik, yang semakin krusial di era modern.

Dengan metodologi yang ketat, meliputi isolasi, karakterisasi molekuler, dan percobaan lapangan, tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Syamsia berhasil mengidentifikasi spesies cendawan yang berpotensi menguntungkan.

News Feed