Sebelumnya, PDAM Parepare mengakui mengalami kerugian dua tahun terakhir. Akibatnya, mereka tidak bisa menyetor dividen ke pemkot selama dua tahun. Alasannya, dana dipakai untuk belanja kebutuhan operasional.
PDAM Parepare mengalami kerugian mencapai Rp5 miliar pada 2023, lalu mengalami penurunan menjadi Rp900 juta per Oktober 2024. Piutang pelanggan yang tidak terbayar juga mengharuskan PDAM membuat biaya penyisihan.
“Pelanggan yang tidak bayar kami, sementara kami diharuskan buat biaya penyisihan sekian persen,” ucap Direktur PDAM Parepare Firdaus Djollong. (ams/zuk)