“Komitmen kesetaraan dengan melibatkan atlet dari National Paralympic Committee (NPC), baik sebagai peserta maupun petugas acara,” ucapnya.
MHM 2025 juga menghadirkan Medical Director dari Jakarta serta 10 unit AED untuk mendukung layanan medis bagi keselamatan peserta. Kemudian, dilakukan PAR-Q Test pada peserta dengan rentang usia tertentu.
“Yang baru juga, peserta juga memiliki opsi untuk mendaftar di dua kategori yang berbeda untuk dua race di hari yang berbeda. Fasilitas yang dihadirkan mulai water station, pos guyur, tenaga medis, dan pengaturan rute yang profesional,” ujarnya.
Selama kehadiran MHM, gender dominan dari laki-laki dengan persentase sekitar 60 persen dan perempuan sekitar 30 persen. Selain itu, MHM 2025 juga menyiapkan zona perempuan.
Selama penyelenggaraan, MHM mencatat generasi milenial mendominasi peserta dengan persentase hingga 60 persen, diikuti gen z sekitar 20 persen, Gen X sebesar 10 persen, dan juga Boomers yang hanya 1 persen.
Tidak hanya pelari dalam negeri MHM juga banyak diikuti peserta dari luar negeri seperti Kenya, Korea Selatan, Jepang, Australia, China dan Amerika, UK, Singapura, Philipina, Malaysia, dan Maroko.
Ki Harry juga menyebut, seluruh peserta lari yang ikut diberikan asuransi. (wis)