Ketua Umum Yasdic IMMIM, Dr. Nur Fadjri Fadeli Luran, menjelaskan bahwa pelatihan ini akan melahirkan asesor-asesor yang mampu mengumpulkan data berkualitas.
Data tersebut nantinya akan digunakan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi masyarakat, untuk pembinaan masjid yang lebih baik.
“Kita juga menambahkan bahwa sebanyak 40 peserta dari Makassar telah terdaftar dalam pelatihan ini,” ucapnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Makassar, H. Irman, memberikan apresiasi terhadap langkah inovatif IMMIM. Masyarakat sangat mempercayai IMMIM dalam menjalankan program-program yang relevan dan bermanfaat.
“Dengan pelatihan ini, ia berharap masjid-masjid dapat terus berkembang sesuai dengan harapan masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Irman menekankan pentingnya data yang dikumpulkan oleh para asesor. Menurutnya, data tersebut dapat menjadi acuan strategis bagi pemangku kepentingan dalam merancang program pengembangan masjid.
Hal ini akan memberikan dampak signifikan bagi pengelolaan masjid yang lebih modern, profesional, dan responsif terhadap kebutuhan jemaah.
Pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat peran masjid sebagai pusat peradaban. Dalam penilaian, tidak hanya aspek fisik yang akan diperhatikan, tetapi juga program-program yang dijalankan, seperti pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat.
“Dengan demikian, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan masyarakat,” ucapnya.
Program IMMIM Award diharapkan dapat mendorong kompetisi positif antar masjid untuk terus meningkatkan mutu layanan.
