Setelah itu, Persebaya Surabaya sempat mencatatkan musim gemilang di 2021/2022 dengan finis di posisi keempat. Saat itu, mereka mengandalkan duo Taisei Marukawa dan Bruno Moreira untuk menggedor lini pertahanan lawan.
Performa mereka anjlok pada musim-musim berikutnya karena kehilangan sejumlah pemain kunci. Dalam dua musim terakhir, Persebaya Surabaya hanya mampu mengumpulkan 22 poin di paruh musim pertama.
Kehadiran Paul Munster menjadi titik balik yang dinanti oleh Bonek dan Bonita. Mantan pelatih Bhayangkara FC itu mampu membangun skuad yang solid dan kompetitif dalam waktu singkat.
Selain performa kolektif yang meningkat, sejumlah kemenangan besar juga berhasil diraih Persebaya Surabaya musim ini. Mereka sukses menyapu bersih tiga Derbi Jatim melawan Madura United, Arema FC, dan Persik Kediri.
Tak hanya itu, beberapa tim papan atas seperti Borneo FC dan Persija Jakarta juga harus mengakui keunggulan Green Force. Ini menunjukkan Persebaya Surabaya kini menjadi tim yang sulit dikalahkan.
Total 37 poin yang diraih Persebaya Surabaya musim ini menjadi catatan terbaik mereka di Liga 1. Mereka juga mencatatkan 22 gol dengan hanya kebobolan 13 gol, yang menunjukkan keseimbangan antara lini serang dan pertahanan.
Terpisah, Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak tidak terlalu menganggap penting status timnya sebagai juara putaran pertama. Target terbaik adalah menjadi juara hingga akhir liga.
“Terpenting adalah menjadi juara di bulan Mei nanti. Jadi, memang bagus karena punya keuntungan memimpin dari tim lain,” kata pelatih asal Kroasia tersebut.