Sementara Presiden RI dalam arahannya menyampaikan ekonomi Indonesia adalah ekonomi Pancasila, ekonomi yang berasas kekeluargaan yang berpegang teguh bahwa pembangunan harus direncanakan.
“Kita mengerti dan kita paham bahwa belum tentu rencana yang terbaik mencapai sasaran 100 persen, tetapi asas kehidupan bernegara mengajarkan kepada kita tanpa perencanaan kita tidak tahu arah yang harus kita lakukan. Jadi, perencanaan pembangunan nasional ini penting tetapi dasar-dasarnya saya kira menjadi acuan bagi kita, baru sesudah kita lindungi tentunya setelah kita menjamin fisik daripada rakyat kita, kita menjamin juga sumber-sumber kehidupan rakyat kita, dan menjaga tumpah darah kita, tanah air kita,” sebutnya.
Salah satu program prioritasnya yakni pemberian makanan bergizi, dimana dengan jalannya program tersebut nantinya maka diperkirakan peroutaran uang di tingkat desa juga akan mengalami peningkatan yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
“Dengan program makan bergizi maka uang yang beredar di tingkat desa/lurah, kabupaten bisa naik hingga 6 kali. Anggaran juga nantinya kita tambah melalui mekanisme tapi harus sampai ke sasaran,” jelasnya.
Adapun beberapa asta cita presiden diantaranya yakni memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru, melanjutkan pengembangan infrastruktur dan meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta mengembangkan Agro maritim industri di sentra produksi melalui peran aktif koperasi, memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas dan lain-lain. (sae)