HARIAN.FAJAR.CO.ID, PANGKEP — Bangunan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Pangkep mengalami rusak parah. Akibatnya saat hujan, murid-muridnya pun terpaksa diliburkan. Kondisi ini terjadi di wilayah Kecamatan Liukang Tangaya. Adalah SDN 21 Kapoposang Bali, SDN 17 Pelokang dan SDN 11 Langkoitang, yang jadi contohnya.
Ketua Himpunan Mahasiswa Liukang Tangaya (Himalaya), Supriadi menyatakan bentuk keprihatinannya atas buruknya infrastruktur pendidikan di kepulauan. Sejumlah mahasiswa pun turun aksi galang koin di Taman Musafir Pangkep, Senin (30/12/2024). Aksi ini merupakan bentuk protes atas kekecewaan terhadap pemerintah yang dinilai abai terhadap layanan pendidikan di kepulauan.
“Ini sudah rusak sejak 2020 dan tidak ada perbaikan sampai hari ini. Jadi siswa yang belajar itu di sekolah tersebut terancam juga dengan kondisi sekolah yang tidak layak. Mereka sering diliburkan apalagi saat hujan karena atap ruangan yang bocor,” bebernya.
Ia pun berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi tiga sekolah di Kecamatan Liukang Tangaya ini.
“Sangat memperihatinkan kondisi bangunan sekolah roboh, yang menyebabkan aktivitas belajar terganggu. Bangunan yang roboh tersebut diketahui sudah mengalami kerusakan sejak beberapa waktu lalu, namun perbaikannya belum terlaksana. Beruntung, kejadian ini tidak menelan korban jiwa karena kejadian berlangsung di luar jam sekolah,” ungkapnya.(fit)