“Seharusnya kami ball possession bisa kami maksimalkan dengan banyaknya peluang, tetapi kami tidak melakukan itu. Lawan punya transisi dan kami lupa bertahan sehingga lawan mencetak gol. Kami punya banyak ball possession tetapi ball possession ini tidak jelas,” lanjutnya.
Pada babak pertama anak asuhnya bermain dengan baik, namun babak kedua mereka hilang fokus. Itu sebabnya, mereka kecolongan dua gol karena memikirkan hal yang ada di luar lapangan.
“Babak pertama kami bermain baik, tetapi babak kedua kami masih memikirkan Natal dan itulah yang terjadi. Mereka mencetak gol kedua, bahkan sebenarnya tim akademi pun tidak akan membiarkan gol ini terjadi,” terangnya.
Juru taktik berpaspor Portugal itu juga membeberkan, ini terjadi tidak lepas dari komposisi pemain mereka yang minim pengalaman. Hal itu membuat mereka tidak bisa mengontrol emosi dan melakukan banyak kekurangan.
“Kalian bisa lihat siapa yang kami miliki di bench. Saya harus memainkan Arham, Fahrul, dan lihat bagaimana mereka bermain. Musim sebelumnya mereka tanpa pengalaman di Liga 1,” ucapnya.
“Sepak bola itu soal skor, bukan penguasaan bola. Kalau saya bisa memilih antara mencetak bola atau possession, maka saya akan berikan ball possession kepada lawan, lalu saya mencetak gol,” ungkapnya.
Sementara gelandang PSM Makassar, Akbar Tanjung mengakui banyak hal yang perlu dievaluasi dari kekalahan ini. Dia juga berjanji an melakukan hal yang lebih baik pada putaran kedua mendatang.
“Saya mewakili teman-teman pemain mohon maaf atas hasil ini. Kami berjanji akan memperbaiki semua kesalahan yang terjadi di pertandingan tadi dan akan berusaha lebih keras untuk memberikan hasil yang kita inginkan,” tegasnya. (wid/zuk)