“Kami akan bergerak lebih luas untuk memberikan dukungan nyata kepada saudara-saudara kita di Palestina,” tegasnya.
Guru Besar Fakultas Kelautan dan Perikanan Unhas, Prof Khusnul Yaqin, mengatakan, kekejaman Zionis Israel merupakan bagian dari skenario besar kekuatan global untuk melanggengkan penjajahan.
Menurutnya sebagai bangsa yang pernah menjadi korban penjajahan dan genosida, seluruh rakyat Indonesia harus mengambil sikap. Palestina adalah simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.
Dia meyakini bahwa masyarakat Bugis-Makassar memiliki semangat perlawanan yang sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
“Kita akan melahirkan generasi seperti Bung Karno yang teguh melawan penjajahan. Kejahatan Zionis Israel adalah musuh yang harus kita lawan bersama,” ujarnya.
Ketua DPD Forum Nasional Bhinneka Tunggal Ika Sulawesi Selatan, Fajar Ahmad Huseini, menegaskan pentingnya nilai budaya Bugis-Makassar, seperti sipakatau dan siri’ na pacce.
“Budaya kita mengajarkan empati dan penghormatan terhadap kemanusiaan. Nilai-nilai ini sejalan dengan ideologi yang diwariskan Bung Karno, yakni menolak segala bentuk penjajahan. Kita harus berada di garda terdepan untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” katanya.
Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi live streaming yang menghubungkan Gaza, Jakarta, Kuala Lumpur, Turki, dan Makassar. Sesi ini menghadirkan ulama Palestina, Prof. Dr. Syaikh Muraweh Mousa Nassar, bersama relawan internasional lainnya dari MER-C, Yayasan Masjid Pantai Nusantara, dan Gemma 9.