FAJAR, MAKASSAR – Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar acara refleksi akhir tahun bertajuk “Potret Pendidikan Sulawesi Selatan” pada Senin (30/12/2024) di Kopi Sija Mapala Satu Sembilan, Jl Mapala, Makassar. Acara ini dihadiri Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Prof Aris Munandar, bersama Sekretaris, Prof Hasnawi Haris, serta sejumlah anggota Dewan Pendidikan lainnya.
Dalam sambutannya, Prof Aris Munandar memaparkan hasil kajian dan evaluasi pendidikan di Sulsel yang dirangkum dalam potret pendidikan.
“Kajian ini didasarkan pada data resmi yang telah dianalisis oleh Dewan Pendidikan untuk memberikan masukan dan pertimbangan kepada para pemangku kepentingan,” ujarnya.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Sulsel mencatat skor IPM sebesar 75,18 poin, menempatkannya di peringkat 14 nasional. Angka ini menunjukkan kualitas hidup masyarakat yang di atas rata-rata nasional. Namun, tantangan masih terlihat dalam rata-rata lama sekolah (RLS) yang berada di angka 8,85 tahun, setara dengan tingkat pendidikan SMP kelas 3.
“RLS mencerminkan kualitas pendidikan di masyarakat. Dengan posisi Sulsel di peringkat 21 nasional, ini menjadi tantangan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan,” kata Prof Aris.
Asesmen Literasi dan Numerasi
Hasil asesmen pendidikan menunjukkan bahwa kompetensi minimum literasi siswa lebih baik dibandingkan numerasi, namun kedua indikator ini masih berada di bawah rata-rata nasional. Pada jenjang SMK/MAK, angka literasi mencapai 51,15%, sementara numerasi 51,2%, menempatkan jenjang ini sebagai yang terendah.