FAJAR, GAZA-Kelompok perlawanan Palestina Hamas membantah klaim Israel tentang pembunuhan mantan kepala politiknya Ismail Haniyeh dengan bom presisi.
Saluran 12 Israel mengatakan bahwa pembunuhan itu dilakukan dengan bom presisi yang ditempatkan di dalam kamar Haniyeh dan dikendalikan dari jarak jauh.
Hamas menyebut klaim Israel sebagai bagian dari serangkaian kebohongan yang disiarkan oleh pendudukan Israel.
Hamas menegaskan bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh kelompok tersebut dan badan keamanan Iran menyimpulkan bahwa Haniyeh dibunuh dengan peluru kendali dengan bahan peledak seberat 7,5 kilogram yang langsung menargetkan ponselnya.. Hamas menyebut klaim Israel sebagai upaya putus asa untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan rumit yang terjadi dengan melanggar kedaulatan Iran dengan rudal yang menargetkan salah satu situs resminya.
Pada tanggal 23 Desember, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengakui bahwa Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh. Itu adalah pengakuan pertama Israel sejak pembunuhan 31 Juli lalu. (amr)
