BONE, FAJAR – Bone menjadi daerah rawan penyebaran narkotika. Kurun 2024, total atas 2,6 kg ditangani aparat penegak hukum (APH).
Di Polres Bone, misalnya, Satnarkoba dalam empat bulan terakhir mengamankan setidaknya 2,079,45 gram lebih yang berasal dari pengungkapan sejumlah kasus. Belum lagi temuan kasus sebelumnya, kemudian dari temuan Kejari Bone yang dilaporkan hingga 606 gram.
“Bone ini sudah darurat narkoba, oleh karena itu, sering kami sampaikan ini semua, perlu terlibat juga masyarakat,” ujar Sekretaris Forbes Anti Narkoba Bone, Anto Syambaniadam, kemarin.
Mengacu pada peraturan daerah dan UU, sudah perlu pembentukan satgas antinarkoba hingga ke tingkat dusun.
“Di perda sudah jelas ada satgas sampai ke tingkat dusun untuk memperkecil penyebaran ini,” jelasnya.
Kasat Narkoba Polres Bone Iptu Azwar mengatakan selama dirinya menjabat sejak Agustus hingga Desember ini, sudah 82 kasus yang diungkap. Total 120 tersangka.
“Total jumlahnya itu 2.079,45 gram sabu-sabu dan 0,47 gram serbuk ineks, dengan total harga Rp3,1 miliar,” ujar Azwar.
Pengungkapan ini disebutnya bisa menyelamatkan sekitar 10.395 jiwa jika dihitung penggunaan 1 gram untuk 5 orang. (an/zuk)
