SINJAI, FAJAR — Kepekaan aparat desa masih lemah. warga yang demo memperjuangkan perbaikan jalan, justru diitervensi kades.
Pemerintah Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai tutup mata atas kondisi jalan rusak parah di wilayah itu. Bahkan, warga merasa dijadikan “sapi perah” karena hanya dibutuhkan ketika ada kegiatan pemerintahan.
Pemerintah Desa Terasa selama ini tidak memprioritaskan kebutuhan masyarakat, terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan. Namun mereka dilibatkan ketika program pemerintah hendak dijalankan, terutama saat kerja bakti dan pembayaran pajak.
“Kami, khususnya di Dusun Tonrong ini seperti sapi perah, hanya dibutuhkan untuk membantu pemerintah, tapi untuk kami sebagai masyarakat, baik infrastruktur, dan pembangunan lainnya, sama sekali nihil,” keluh Syamsul, tokoh pemuda Desa Terasa, Minggu, 29 Desember 2024.
Merasa terjajah, warga Terasa menyampaikan keluh kesahnya kepada wakil rakyat dan pemerintah daerah. Ironisnya, aksi demontrasi yang dilakukan mendapat protes dari kepala desa. Mereka diintervensi agar tidak turun menyampaikan aspirasi.
Kepala desa marah dan mendatangi warga. Dia mengintervensi sejak awal, melarang keras warga turun demo. “Soal kejadian ini Pak Desa tidak mau menanggapi karena dari awal memang melarang warganya untuk demo,” tambahnya.
Untuk mengurangi kerusakan jalan dan mengantisipasi kecelakaan, warga setempat patungan untuk melakukan perbaikan. Terutama sekitar jalan yang terjal, licin, dan berlubang. Mereka bergotong royong mengangkut pasir hingga membeli ratusan zak semen untuk pengecoran.
