Keempat, rekrutmen partai harus lebih mengutamakan kualitas kader. Jadi, potensi pilkada jika kembali ke anggota legislatif maka sudah sepatutnya partai politik harus mempertimbangkan kader terbaik. Karena, kader yang duduk di parlemen juga akan mencerminkan sejauh mana kualitas para kader partai politiknya.
Kelima, berbasis nilai-nilai. Para tokoh politik baik pilkada maupun pileg harus berbasis nilai-nilai. Seperti halnya nilai kebangsaan dan juga nilai-nilai kultural yang ada pada suatu daerah dalam negara ini. Ini penting sebab basis nilai kultural jika melekat pada para pemimpin pilkada dan pileg akan menghasilkan pemerintahan yang baik dan berkualitas
Pada intinya, model pemilihan yang telah diutarakan Prabowo harus ditangkap sebagai sinyal penting. Untuk melakukan pengkajian di semua kalangan. Bertimbang baik dan buruknya. Seberapa efisien ketika model ini di jalankan. Agar lahir ide dan gagasan serta pemikiran-pemikiran yang selalu konsen pada kepentingan dan kesejahteraan rakyat. (*)
