Seorang koresponden Al-Jazeera mengatakan bahwa sekitar 30 pasien dari Kamal Adwan tiba di Rumah Sakit Indonesia, yang juga telah ditutup oleh pasukan Israel, dalam kondisi kritis.
Dengan hancurnya Rumah Sakit Kamal Adwan, tidak ada lagi rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza utara.
Israel telah menyerang rumah sakit tersebut selama berminggu-minggu, menewaskan pasien dan staf, termasuk dokter. Israel telah memberlakukan pengepungan yang intensif di bagian utara Jalur Gaza disertai dengan serangan-serangan ganas yang menewaskan puluhan orang setiap hari.
Israel diyakini tengah melaksanakan skema yang dikenal sebagai “Rencana Jenderal” yang dirancang untuk membunuh, membuat kelaparan, atau mengusir penduduk yang tersisa di daerah tersebut.
Mengomentari penghancuran Rumah Sakit Kamal Adwan, Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese menyalahkan sekutu-sekutu barat Israel atas dukungan mereka yang terus-menerus.
“Israel tengah menulis salah satu halaman tergelap dalam sejarah genosida, dengan tinta ‘Made in the West’,” tulisnya di platform media sosial X.
Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 45.436 orang, melukai lebih dari 100.000 orang lainnya, dan mengungsikan sebagian besar penduduk Gaza dalam kampanye brutalnya terhadap wilayah tersebut, yang kini telah berlangsung selama 15 bulan. (amr)