Oleh: drg Erwin Sutono, Sp.Pros (Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia UPT RSKDGM Provinsi Sulsel)
Gangguan sendi temporomandibular atau lazim disebut sebagai temporomandibular disorders merupakan suatu jenis gangguan sendi rahang yang umumnya dialami oleh sebagian besar masyarakat. Namun karena ketidaktahuan, kadang tidak disadari.
Prevalensi gangguan ini dialami lebih banyak pada wanita dua kali lipat dibanding pria dan salah satu gejala utamanya adalah kesulitan membuka mulut dan bunyi pada daerah sendi rahang ketika digunakan.
Gangguan ini dapat disertai nyeri yang menyebar dari daerah kepala hingga ke daerah bahu.
Gangguan pada sendi dan otot pengunyahan dapat dialami apabila terjadi ketidakseimbangan saat melakukan gerakan membuka, menutup, atau gerakan ke samping yang berupa nyeri dan kadang disertai bunyi “clicking” .
Menurut drg.Erwin Sutono, Sp. Pros (dokter Gigi Spesialis Prostodonsia UPT. RSKDGM Sulsel), gangguan ini bisa disebabkan karena adanya susunan gigi rahang atas dan bawah yang kurang harmonis, kehilangan gigi dalam jumlah yang banyak, adanya penyakit sistemik pada tubuh, faktor genetik, kebiasaan tidur berbaring hanya pada satu sisi kiri atau kanan, adanya riwayat benturan/trauma pada daerah wajah, kebiasaan buruk mengunyah pada satu sisi, mengunyah permen karet dalam waktu lama dan sering, serta akibat perkembangan rahang yang abnormal.
Faktor psikologis atau adanya stress dapat pula menyebabkan disfungsi dari sendi temporomandibular.
Gejala pada pasien yang mengalami masalah dengan sendi temporomandibular antara lain; Rasa nyeri pada daerah sendi rahang , daerah wajah, pelipis, dan menyebar ke daerah bahu yang berlangsung secara terus menerus. Bunyi sendi ketika membuka atau menutup rahang atau ketika makan. Kesulitan membuka atau menutup mulut dan bahkan kadang terjadi “locking” sendi sehingga tidak dapat menutup mulut.