TOWUTI, FAJAR — Ini pilihan berat. Antara nikel atau lada di Tanamalia.
Tanamalia berada di Desa Loeha dan Desa Rante Anging, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur. Bagian barat Danau Towuti. Untuk ke tempat ini, bisa menempuh jalur darat sekitar 4-5 jam.
Sebagian besar masyarakat memilih menggunakan perahu rap di Pelabuhan Timampu, Kecamatan Towuti. Hanya butuh waktu paling lama dua jam. Tibanya di Pelabuhan Desa Buangin. Batas Desa Loeha dan Desa Rante Angin.
Rata-rata masyarakat di Loeha Raya bertani merica. Dari sinilah, sumber kehidupan masyarakat. Hasilnya luar biasa. Tak sekadar mampu membangun rumah yang layak huni. Mobil mewah juga dapat dimiliki dengan mudah berkat bertani lada.
Berdasarkan informasi yang dihimpun FAJAR, kegiatan bertani lada di Loeha Raya berlangsung sejak 20 tahun yang lalu. Kegiatan bertani berjalan lancar dan aman. Tak ada konflik sama sekali.
Pada 2022, konflik muncul. Masyarakat mulai terusik dengan rencana eksplorasi pertambangan yang akan dilakukan PT Vale Indonesia Tbk. Masyarakat melawan dan menolak kegiatan pertambangan. Bendera tolak tambang berkibar di setiap rumah masyarakat.
Bahkan masyarakat tak segan menyatakan perang jika lahan pertanian lada tergantikan dengan kegiatan pertambangan. Pihak manajemen PT Vale Indonesia Tbk, berupaya memediasi. Belum ada titik temu.
Masyarakat tetap ngotot menolak kegiatan eksplorasi yang akan dilakukan PT Vale. Masyarakat menginginkan, PT Vale membebaskan lahan yang sudah ditanami lada. Namun, pihak manajemen PT Vale Indonesia Tbk tak mudah melakukan hal itu.