FAJAR, MEDAN – PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) memastikan kelancaran proses bongkar komoditas beras milik Bulog untuk mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Diketahui, SPMT merupakan subholding PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo yang bergerak di bidang layanan multipurpose.
Langkah memperkuat ketahanan pangan nasional ini merupakan sebagai tindak lanjut setelah adanya penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding /MoU) antara Pelindo dengan Bulog dalam rangka Pelayanan Kegiatan Jasa Bongkar Muat Komoditas Pangan pada Desember 2023.
Terdapat enam belas pelabuhan yang dikelola SPMT dalam melayani proses bongkar komoditas beras milik Bulog tersebut yakni Pelabuhan Belawan, Malahayati, Lhokseumawe, Dumai.
Ada juga Tanjung Emas (Semarang), Tanjung Intan (Cilacap), Jamrud Nilam Mirah (Surabaya), Tanjung Wangi (Banyuwangi), Balikpapan, Makassar, dan Lembar.
Selain itu, layanan bongkar komoditas beras ini juga dilakukan melalui anak perusahaan SPMT, yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) di antaranya pelabuhan Teluk Bayur (Padang), Palembang, Panjang (Bandar Lampung), Tanjung Priok, serta Pontianak dan Kijing.
Direktur Utama SPMT, Ary Henryanto mengungkapkan bahwa sampai dengan bulan November 2024, SPMT Group telah menangani bongkar komoditas beras BULOG mencapai total muatan sebanyak 2,36 juta ton.
Dari jumlah tersebut, SPMT menangani 1,38 juta ton (58%) dengan pelabuhan terbesar di Jamrud Nilam Mirah (416.378 ton) dan Tanjung Emas (377.095 ton), sementara PTP Nonpetikemas menangani 983 ribu ton (42%) dengan pelabuhan terbesar di Tanjung Priok (628.198 ton).